Diet Hari Ke-Empat, Timbangan Kompak dan pisang mentah!

Saya tidak tahu apakah hari ini adalah kamuflase atau memang faktanya seperti itu. Setelah terjadi perbedaan timbangan antara timbangan di sanggar senam dan timbangan di rumah. Hari ini, kedua timbangan itu sangat kompak sekali! Sebelum berangkat senam, saya mengukur berat badan di timbangan rumah. Dan, jarum menunjuk angka 55 kilo. Selesai senam, saya ukur lagi berat badan di timbangan sanggar. Dan, jarum pun menunjuk angka 55 kilo juga.
Pada akhirnya, dari sini ada dua hal yang bisa saya simpulkan. Pertama, dua timbangan itu mulai akur. Kedua, berat badan saya turun 2 kilo menjadi 55 kilo. Perasaan saya?
Agak cukup bete juga. Setelah 4 hari, dengan rasa lapar yang menggigit, ternyata hanya turun 2 kilo??? Hahh… besok sudah hari kelima. Sesuai target, harusnya di hari kelima berat badan harus sudah berkurang 3 kilo. Apakah mungkin besok bisa turun 1 kilo? (mulai desperade)
Hari ini saya awali dengan minum 2 cangkir teh manis hangat. Lanjut dengan air putih 600 ml (Botol mineral tanggung). Selesai senam, di meja makan rumah sudah bertengger satu piring manis berisi roti goreng, tempe goreng tepung, ote-ote, tahu isi, dsb.

Saya boleh bangga, karena saya sama sekali tidak menyentuhnya! Termasuk tidak menyentuh pisang molen kesukaan saya.

Siangnya, ehhmm..lumayan banyak nih. Ibuk sudah masak tumis bayam, orak-arik ikan peda, ati-empelo goreng, dan satu menu yang selalu muncul yaitu tempe goreng. Dua menu yang dulunya selalu bikin saya khilaaaafffff, ikan peda dan ati-empelo. Tidakkk….. (kayaknya, ibuk sengaja menggoda nih!).

mak nyus banget

orak-arik ikan peda

ati-rempelo

ati-rempelo

tumis bayam

tumis bayam

Sore hingga malam, seperti tiga hari sebelumnya, tidak ada makanan. Saya mulai berpikir untuk mengkonsumsi pisang. Terinspirasi dari banana diet di artikel blog sebelumnya. Pagi sarapan pisang. Siang makan biasa. Dan tidak ada makan malam.
Lalu saya titip ke ibuk untuk membelikan pisang. Dan herr… Benar, ibuk sudah membelikan pisangnya. Tapi masalah datang, ternyata pisang nya masih ijooo dan belum matang. Tidakkkk…….. “Tadi di tukang sayur adanya itu. Besok sudah mateng kok,” ibuk coba menghibur. Untung, ada sebagian pisang yang udah kuning, jadi bisa kumakan.
“Beli pisang buat apa?”, tanya bapak.
“ya dimakan lah”, jawabku.
“Kamu tau ketek (monyet)?”, tanya bapak lagi.
“Tau!”
“Ya kamu itu, kayak ketek (monyet),”
Herrrr……………………………….anak nya mau diet kok dibilang ketek (monyet)???????
Oke, lupakan soal ketek (monyet) itu.
Karena ada berita gembira lagi lho! Hari ini, akhirnya agar-agar tawar itu sudah habisss!! Hahahaha. Tepat pagi tadi saya habiskan satu potong terakhir . Alhamdulillah…terimakasih ya Allah.. Saya tidak perlu makan agar-agar tawar itu lagi.
Tapi saya berniat untuk membuat agar-agar lagi, tapi warnanya merah dan dipastikan tidak akan tawar lagi. (Nggak kapok-kapok) Mungkin bisa pakai gula jagung ya? Tapi, saya belum beli gula nya. Habis, mahal banget men! Ukuran besar harganya 35 ribu, ukuran sedang 23 ribu. Dan di Indomaret depan rumah, nggak tersedia ukuran kecil (sachet) nya.

Aktivitas : Senam aerobik, main game, tidur siang, nonton tipi, baca komik.
Yang ada di perutku hari ini : 2 cangkir teh manis, air putih, 2 pisang, agar-agar, nasi+ati empelo+bayam+orak-arik ikan peda+tempe+kerupuk.

Satu respons untuk “Diet Hari Ke-Empat, Timbangan Kompak dan pisang mentah!

  1. mwhahahahahahahah….. lucu deh.. aku kapan tau juga begitu, jungkir balik diet, pake WRP, sarapan pagi sama makan malem diganti sama minum susu aja. Kurus kagak, sembelit iya.. wkakakakkakaka…

    Akhirnya putus asa deh. udah aja gak diet2an. cuma kudu bisa tahan diri si kalo nemu makanan enak, jangan maruk aja…

    good gal.. semangat terus yaaaahh ^^

Tinggalkan komentar